Kamis, 29 April 2010

Fenomena Sleep Paralysis

Ketika anda membuka mata dari tidur selama beberapa jam anda bisa merasakan pikiran melayang-layang antara sadar dan tidak.

Sambil berusaha mengumpulkan kesadaran anda mencoba untuk bangun. Tetapi,ada sesuatu yang tidak beres.
Tubuh tidak bisa bergerk,sesak nafas,seakan-akan ada makhluk tidak terlihat yang menginjak dada. Anda membuka mulut dan hendak berteriak,tapi tidak ada suara yang keluar.




Fenomena itu sering dialami orang bahkan saya sendiri pernah mengalaminya. Sebagian orang menyebut fenomena ini dengan sebutan "tindih" atau "irep-irep".
Entah apa kata dari bahasa indonesianya. Aku juga ga tau.

Dulu fenomena ini sebenarnya disebut Lucid Dream.
Namun ternyata itu istilah yang sakah.
Fenomena ini sebenarnya bernama Sleep Paralysis (lumpuh tidur) atau The Old Hag Syndrome.


Ketika ilmu pengetahuan mulai berkembang,nama The Old Hag Syndrome mulai ditinggalkan. Para peneliti lebih suka menyebutnya Sleep Paralysis.




Lalu pertanyaannya adalah apa penyebabnya ?

Menurut survei Gallup tahun 1992,hampir semua orang dewasa mengalami Sleep Paralysis,paling tidak dua tahun sekali. Jadi fenomena ini bukan sesuatu yang asing bagi manusia. Usaha untuk menelitinya telah berlangsung sejak tahun 1950 an. Namun baru benar-benar bisa dipahami ketika para peneliti mulai mengerti hubungan antara kondisi REM (Rapid Eye Movement) dengan mimpi.


Ketika kita tidur,kita akan memasuki beberapa tahapan tertentu. Memang ada banyak,namun kita hanya akan melihat dua tahapan besar,yaitu Non REM dan REM.

Selama Non REM,tubuh kita menghasilkan beberapa gerakan kecil dan mata bergerak-gerak kecil.



Ketika memasuki kondisi REM,detak jantung bertambah cepat,hembusan nafas menjadi cepat dan pendek serta bola mata bergerak dengan cepat. Dalam kondisi inilah mimpi kita tercipta dengan jelas dan kita bisa meliha objek-objek di dalam mimpi.



Selama REM dreaming sleep,otak mematikan fungsi gerak sebagian besar otot-otot tubuh sehingg menyebabkan kelumpuhan sementara.
Fenomena ini disebut REM Atonia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar