
Di bawah naungan Log Zhelebhour Production,5 Desember 2010 kemarin Edane mengeluarkan album ke-7 mereka yang bertajuk EDAN.
Album ini menjadi penutup tahun 2010 sekaligus sebagai pembuka dekade baru di dunia musik rock.
Dengan formasi baru edane,suasana heavy metal yang diusung oleh band ini terasa semakin kental.
Hal ini dibuktikan lewat video klip pertama mereka 'Living Dead' mampu menghebohkan situs ternama YouTube dan para pengguna Facebook.
Hit lain yang gg kalah berisik digeber lewat lagu 'No More Tired Life'.
Raungan distorsi dan sweep picking sang gitaris Eet Sjahranie juga hentakan drum Fajar mampu membakar suasana jadi semakin metal.
Yang ga kalah seru,tapi cukup easy listening (di kuping rockmania) dilantunkan lewat tembang 'Jadi Beken'.
'Comin down' yang membuat kita teringat kampung halaman,dan single-single lain yang realistis dan apa adanya.
Penasaran seperti apa lagunya? Mendingan cari aja kaset/CDnya di toko kaset terdekat.
Tapi jangan beli yang bajakan ya.!!
Simak wawancara antara aplause dan edane berikut.
enada seperti nama album barunya yang keenam, salah
satu band rock legendaris Indonesia ini memang betul-
betul edan!TUNGGU! Bukan edan yang berarti kurang ajar seperti yang tertera dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Tapi edan karena memang musik yang mereka
tawarkan benar-benar dahsyat—mulai dari permainan gitar, bass, sampai vokal yang melengking
dengan growling yang begitu maksimal ditampilkan,
begitu memukau. Saat menemui mereka pun Aplaus terkagum luar biasa. Bukan apa-apa, soalnya personil
Edaneemang humble sekali! Sambil ngobrol, kami malah
sempat untuk ngakak bersama. Pertanyaan yang
awalnya dijawab sesuai dengan prosedurnya, banyak
dibumbui tawa lepas. Setelah bercengkerama dengan
waktu yang tidak sebentar, inilah hasil obrolan Aplaus dan Edane—tentunya setelah melewati proses editing di bagian joke antar Aplaus dan Edane saja. Edane: edan musiknya, edan juga humornya! Aih... Tahun 2010 Edane kembali dengan bikin album terbaru.
Tentu bukan perkara mudah untuk memberikan sesuatu
yang berbeda. Selain diisi dengan skill yang memukau
seperti permainan etnik Kalimantan dengan nuansa
Irlandia, apa lagi yang ditawarkan Edane untuk menjadi
sorotan yang wah? Eet: Saya secara pribadi melakukan semua karya-karya ini bersama teman-teman bukan karena semata-mata
ingin memberikan yang wah, tapi juga karena kami
memang ingin memberikan kualitas musik yang berkelas.
Khusus untuk yang musik Dayak ini, saya suka nada-
nadanya dan itu memberikan semacam spirit sendiri.
Begitu juga dengan komplimen Irlandia yang saya gambarkan karena musik ini menggambarkan semangat
tentara. Dan ini kami gambarkan sebagai perjuangan
dengan slogan yang tak terkalahkan dengan rintangan.
Jadi musik Irlandia ini dinetralisir dengan musik
Kalimantan, karena saya juga berasal dari Kalimantan. Fajar: Edane selalu memberikan album yang kualitasnya tetap bisa dipertahankan. Khusus di album ini, Edane
mendapat vokalis baru, yakni Ervin. Pengen kembali ke
era dulu. Kalau dilihat dari album170 Volt dan Time To
Rock, unsur modern rock -nya lebih kental. Banyak aliran
vokal yang balik seperti ke era eighties, dan kebetulan
Ervin bisa membawakan vibra dengan nada yang rada tinggi. Malah tadi ada yang bilang kami kayak Loudness.
Jadi hard rock itu seperti keluar lagi. Jadi, selama 5 tahun belakangan, ke mana aja? Eet: Kami nggak pernah vakum. Beberapa show yang tidak tersorot oleh media juga sering kami ikuti. Kan di
2007 kami sudah mulai rekaman, hanya saja terbentur
dengan vokalis, sehingga jadilah di 2010 baru kami rilis. Fajar: Setelah Time To Rock, kami banyak melakukan tur dengan vokalis terakhir, Robby. Setelah itu ada
pergantian. Setelah Robby keluar, Ervin masuk
untuk live sebagai additional vocal selama 4 kali. Lucunya
lagi, bassist kami, Iwan juga separate dengan kami. Habis
itu kami nyoba vokalis baru lagu lagi dengan Adit. Dia
pun sempat ikut kami manggung beberapa kali dengan kami sampe ke Padang Sidempuan. Sampai akhirnya
sekitar tahun 2007 dengan Adit pun kami mulai
memproduksi album baru. Waktu itu, kami masih di
bawah label Sony BMG. Namun karena banyak album
yang hendak dirilis Sony, album kami di- pending. Kami
mencari label lain, sementara Adit hengkang. Setelah bertemu dan cocok dengan Log Zhelebour Record, karena
vokalis sudah hengkang, maka kami memutuskan
bergabung dengan Ervin lagi. Sehingga butuh proses lagi
khususnya di bagian vokalnya. Jadi karena ini juga bisa
dibilang waktu yang kami habiskan jadi cukup lama. Oh, ya, ide bikin lirik, musik sampai akhirnya menjadi
lagu, biasanya datang dari mana? Fajar: Rock paling banyak dimulai dari rif gitar, sehingga peran gitaris sangat banyak. Dari line bassjuga, kemudian
baru dicari dari vocal. Setelah gitar, bass, kemudian drum,
baru vokalnya disesuaikan dengan musiknya. Tidak
seperti pop yang dimulai dari vokal, rock justru
sebaliknya. Jadi bisa dibilang vokalislah yang
‘disiksa’. Eet: Wah banyak! Teman-teman juga banyak yang bantuin! Nah waktu saya pulang ke Kalimantan
untuk menjenguk orangtua, keesokan harinya saya ke
Samarinda, tempat saya dibesarkan. Jadi ini ide
sederhana, dan kebetulan saya pikir seru, sehingga dari
sini pun saya bisa menciptakan lirik lagu. Nah dari 12 lagu dalam album Edan, mana yang paling
berkesan dan bisa dibilang merupakan signature dari
kalian? Fajar: Wah itu sih masing-masing. Pasti masing-masing ada. Ervin: Kalau gue mah Living Dead dan Jadi Beken! Fajar: Kalau saya itu Best of Me, No More Tired Left. Tapi kalau lagi pengen nikmati musik yang di kuping enak
ya Tell Me Why dan What You Gonna Say. Eet: Kalau menurut saya mah malah semua. Kami nggak bermaksud untuk lebih pintar dari siapapun,
tapi memang semua lagu dari album Edan ini bisa
dikatakan sebagai signature dari Edane. Terus, karakter rocker yang ada dalam diri kalian itu
sebenarnya apa memang udah bawaan lahir atau sengaja
dibentuk? Fajar: Rocker sejati ya? Kalau dari penampilan, dari gondrongnya sih Ervin ini! Kalau saya mahemang senang
musik rock. Ervin: Kalau bicara dari awal, saya sih berawal dari pop seperti lagu-lagu Panbers. Tapi itu sih waktu masih muda
dulu. Aplaus : Mungkin kalau lebih muda lagi, malah masih suka lagu Potong Bebek Angsa ya? Ervin: Ha-ha-ha... Betul! Dan saya pernah menyanyikan lagi Aku Seorang Kapiten di kelas. Jadi beranjak dari lagu-
lagu pop seperti Koes Ploes. Lalu teman-
teman ngenalin lagu-lagu era Metallica. Mulai dari Led
Zeppelin dan saya pun akhirnya senang banget dengan
musik rock itu. Eet: Kalau sengaja dibentuk nggak, tapi secara nggak sengaja iya. Mulai dari lingkungan dan
keluarga. Saya juga nggak tau kepincut dari mana, dan
saya rasa sangat suka, ya saya jalankan aja. Kalau dari penampilan? Fajar: Kalau komentar dari orang-orang di Facebook, Edane Freaks salut dengan kami. Karena sekarang
banyak yang dandanannya rock abis, tapi
lagunya malah mellow. Ervin: Tapi lucunya, band yang seperti itu malah jadi
hilang ya... (Jadi bisa dibilang sebenarnya menang gaya
doang dong, tapi nggak bisa ngasih musik yang benar-
benar metal-red). Sebutkan 3 hal yang yang kalian pelajari dari musik
sampai saat ini. Fajar: Yang pasti kerja keras. Edane berusaha untuk bermusik sesuai standar yang kami mau. Juga harapan
untuk tetap seterusnya bisa bermain musik. Mendapat
apresiasi dari penikmat musik serta industri musik. Eet: Edane itu adalah band yang jarang orang tau seperti apa band ini sebenarnya. Edane ini adalah proyek yang
ditawarkan pada saya untuk menggarap vokalis. Waktu
itu saya melihat ada nama Ecky Lamoh di dalam list dan
saya mengajukan duet, sehingga namanya menjadi E dan
E (baca: Edane—red) Nggak bermaksud membandingkan dengan band lain,
belakangan muncul BIP, Kla Project, Speedkill. Semua
yang pionir dan legend tiba-tiba muncul, apa ini
kebetulan atau...? Fajar: Ha-ha-ha... Ini sih timing -nya aja yang kebetulan. Bukan karena banyak para legend yang keluar. Justru
kami terlalu lama keluar. Seharusnya album keluar di
tahun 2008. Ini kembali ke masalah label waktu itu yang
harus berpikir ini artis mana dulu yang mau dikeluarkan.
Beruntung bisa ketemu dengan Log Zhelebour Record. Ervin: Iya, itu dia yang saya saluti! Yang lain pada ngikutin industri mainstream. Namun mereka malah
bersedia ngeluarin grup sehebat kami untuk dijual, cieh,
ha-ha-ha... Lantas idealisme Edane sendiri apa tetap terlihat? Tidak
seperti grup musik lain yang mau nggak mau nggak bisa
mempertahankan idealisme demi komersilnya. Ervin: Wah, kami juga komersil kok, ha-ha-ha... Fajar: Jadi kami sampai saat ini berusaha untuk tetap memberikan karya-karya yang maksimal
dannggak sengaja aja idealisme kami cocok, sehingga
komersilnya Edane ini tetap idealisme dari Edane sendiri. Ervin: Ya istilahnya daripada ngikutin industri tapi soul - nya nggak masuk dan hasilnya nggakmaksimal, buat apa
juga? Di balik kesuksesan laki-laki, pasti ada wanita di baliknya.
Boleh cerita siapa wanita itu? Fajar: Yang pasti ya ibu awalnya, dan istri sekarang. Dulu juga istilahnya waktu ibu ngeliat saya mainband, ya di-
support. Asal nggak ribut, ha-ha-ha... Terus terang drum
pertama saya dari orangtua. Aktris lokal favorit kalian? Fajar: Kalau dia mah Luna Maya, tapi dia udah terlanjur kecewa, ha-ha-ha... Ervin: Ha-ha-ha... Bohong tuh! Tapi kalau dari aktris, saya lebih prefer ke aktris dulu. Dari sisi kualitas, ya Christine
Hakim! Nggak ada yang bisa ngalahin kharisma
aktingnya. Bukan mengecilkan artis-artis sekarang,
banyak dari mereka yang bagus, tapi kemasannya yang
saya kurang setuju. Fajar: Tapi saya malah setuju dengan kemasannya, ha- ha-ha... Ervin: Cuma aktingnya yang masih kurang. Bukannya nggak ada, udah mulai ada, tapi masih belum
bisa nandingin aktris-aktris senior dulu. Jadi kalau bicara
artis, saya lebih senang artis yang dulu. Did you (really) know Edane? ► Album Edane Edan laku keras di Medan! Soalnya Edane Freaksngaku di toko kaset susah nyarinya! ► Just for joke tapi bener, yang menyukai musik Edane itu musisi, sayang musisinya nggak sebanyak
masyarakat, he-he-he... ► Eet punya darah Kalimantan Dayak dari ayah yang ternyata pernah menjabat sebagai Gubernur Kalimantan
Timur di tahun 1967-1970. ► Buat Ervin sang vokalis, inilah pertama kali dirinya datang di Medan.
Sumber Dari ( http://aplausthelifestyle.com/ intermeso_detail.php?reqID=2503&kat=54 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar